Minggu, 27 November 2016

Nyamanku
Senyummu senyaman-nyamanku
Langkahmu senyaman-nyamanku
Saat orang tidak tenang karena gemerisik hatinya
Engkau sibuk melantunkan ayat sang Penenang jiwa
Hei, kamu..si air sejukku.
Bolehkah hanya aku yang menyadari keindahanmu..?
Karena kau senyaman-nyamanku.
Aku terusik,
Ingin kupulang tidur diatas kasurku saja
Melupakan semuanya
Begitu saja
Saat kutahu dia pun tersenyum padamu
Ah, inilah keburukanku..
Selalu ingin untuk ku saja.
Tetapi karena dia telah mengusikmu
Rumahku, senyum indah itu.
Si suara teduhku
Bolehkah aku cemburu..?
Hati itu..
Bolehkah aku saja yang memilikinya.?
Yah, aku memang seolah serangga kecil dibalik dedaunan
Sesekali menepi untuk melihat embun
Untuk melihat senyum hati itu
Ya hatinya yang senyum
Si senyaman-nyamanku. Tetaplah begitu.